Rabu, 19 Agustus 2020

"CORONA CORONA TERUS KALI SURABAYA GAK DIURUS"

Lebih dari 8 bulan perhatian pemerintah terpusat pada penanganan Covid-19, sebagian besar anggaran Pemerintah terkuras untuk memutusan rantai penyebaran virus Corona. Akibatnya banyak sektor lain di pemerintahan yang sambat. Salah satunya adalah Sektor Lingkungan hidup. Sebelumnya pun penanganan pencemaran, pengendalian kerusakan lingkungan tidak menjadi priorias pemerintah ditambah dengan adanya pandemi ini nyaris membuat problem lingkungan tidak tersentuh.

Kerusakan Kali Surabaya adalah salah satunya. Sungai sepanjang 42 Km yang membelah 4 Kabupaten/Kota (Mojokerto, Sidoarjo, Gresik dan Surabaya) nyaris tak terurus. "Awal agustus kami telah melaporkan adanya pelanggaran pemanfaatan bantaran dan banyaknya timbulan sampah yang ada di Kali Surabaya kepada kantor ASA II Perum Jasa Tirta I yang ada di Gunungsari, kemudian kami juga melaporkannya kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas sebagai regulator yang berwenang atas pengelolaan Kali Surabaya, namun hingga kini (19/8) tidak ada upaya penanganan sehingga kondisi timbulan sampah di bantaran Kali Surabaya semakin menggunung," ungkap Azis, Divisi Hukum Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton).

Kali Surabaya menjadi bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang masuk dalam kategori sungai strategis Nasional yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri PU pada tahun 2010, konsekuensi Permen PU ini pengelolaan Kali Surabaya ada di Pemerintah Pusat (kementerian PUPR) dalam praktiknya pengelolaan ini dilakukan oleh BBWS Brantas sebagai regulator dan Perum Jasa Tirta I sebagai Operator, namun sayang keduanya tidak mampu bersinergis untuk mengendalikan kerusakan Kali Surabaya. "Pelanggaran pemanfaatan bantaran dan banyaknya timbulan sampah seharusnya menjadikan kedua institusi ini bersinergi untuk berperang melawan sampah plastik di bantaran Kali Surabaya," Lanjut Azis.

Gunungan Sampah Plastik Kali Surabaya

Dalam kegiatan Susur Kali Surabaya yang digagas oleh Perempuan Pejuang Kali Surabaya (PPKS) menemukan banyaknya gunungan sampah di Bantaran Kali Surabaya, selama tiga hari penyusuran ditemukan lebih dari 200an gunungan sampah disepanjang Kali Surabaya dari Wringinanom hingga Gunungsari. "Hari ini (19/8) kami sudah melaporkan temuan gunungan sampah kepada Perum Jasa Tirta I dan BBWS Brantas, kami berharap ada upaya serius pemerintah untuk mengurus Kali Surabaya," Ungkap Nely Agustin Juru Bicara PPKS. Lebih lanjut Mahasiswi Jurusan Hukum Universitas Maarif Sepanjang Sidoarjo ini kecewa tidak bisa beraudiensi dengan pejabat BBWS dikarenakan ada beberapa pegawai BBWS Brantas yang terpapar Corona.

Tumpukan sampah yang di Bakar di bantaran kali Surabaya daerah Bandar Sepanjang Taman Sidoarjo
Anggota Perempuan Pejuang Kali Surabaya berjalan didepan Kantor Jasa Tirta di Gunungsari

 


TIM SUSUR KALI SURABAYA BALIK KANAN TERHALANG SAMPAH

Lima perahu yang memuat 20 anggota tim ekspedisi susur Kali Surabaya tidak bisa meneruskan perjalanan ke etape ketiga di Rolak Gunungsari karena terhalang oleh hamparan sampah yang ada di bawah tol Gunungsari. Kegiatan Susur Kali Surabaya terdiri dari empat etape yaitu etape pertama Mlirip-Wringinanom, etape kedua Wringinanom-Kali tengah Bambe, etape ke tiga Kali tengah Bambe- Rolak Gunungsari dan etape terakhir atau etape keempat Rolak gunungsari-rolak Jagir " Kami terpaksa harus balik kanan karena perahu yang kami tumpangi tidak bisa menembus hamparan sampah enceng gondok yang ada dibawah tol Gunungsari," Ungkap Nely Agustin jurubicara Perempuan Pejuang Kali Surabaya yang menggagas kegiatan Ekspedisi Susur Kali Surabaya dengan tema "Sungaiku Merdeka dari Sampah Plastik"

Backhoe yang sedang membersihkan sampah agar tidak terus masuk ke Kalimas
Tim Susur Kali Surabaya Balik Kanan tidak bisa meneruskan perjalanan ke Rolak Gunungsari karena terhalang hamparan sampah dibawah tol Gunungsari. Perjalanan akhirnya dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju Kantor ASA II Perum Jasa Tirta di Jl Karah di areal rolak gunungsari .
Peserta Susur Kali Surabaya pada Rabu (19/8) menyusuri Kali Surabaya dimulai dari Kali Tengah wilayah Desa Bambe Kecamatan Driyorejo dengan menggunakan lima perahu, sepanjang perjalanan peserta susur sungai menghitung jumlah timbulan sampah dan jumlah bangunan ilegal yang berdiri di Bantaran Kali Surabaya.

Minggu, 16 Agustus 2020

Susur Kali Surabaya 20 perempuan akan lakukan 3 Hal

Melintasi 44 Desa, 11 Kecamatan di Kabupaten Mojokerto, Gresik, Sidoarjo dan Surabaya 20 Perempuan komunitas perempuan pejuang Kali Surabaya akan melakukan membuat peta hotspot timbulan sampah di Kali Surabaya, identifikasi pelanggaran pemanfaatan bantaran dan Menguji kualitas air Kali Surabaya.

 
 
Ada tiga hal yang dilakukan oleh Komunitas perempuan pejuang Kali Surabaya selama melakukan ekspedisi susur Kali Surabaya, yaitu :
pertama, Membuat peta hotspot timbulan sampah di Kali Surabaya, 
Kedua, identifikasi pelanggaran pemanfaatan bantaran dan
Kedua, Menguji kualitas air Kali Surabaya.

Ekspedisi 20 Perempuan Susur Kali Surabaya

 "Ada tiga kegiatan susur sungai yang diikuti 20 perempuan, yaitu mengetahui serta menghitung jumlah timbulan sampah, alihfungsi bantaran dan kualitas air kali Surabaya," ujar  Nely Agustin Juru bicara Komunitas Perempuan Pejuang Kali Surabaya.


Keberadaan air Kali Surabaya masih menjadi sumber kehidupan untuk menunjang keberlangsungan hidup masyarakat. Tidak hanya untuk perekonomian namun bagi industri serta sumber baku air PDAM, 5 Juta lebih penduduk Gresik, Sidoarjo dan Surabaya bergantung pada air Kali Surabaya untuk kebutuhan hidup.  Peningkatan pembuangan limbah industri tanpa diolah dan limbah cair domestik dan sampah plastik menjadi faktor pencemaran air di Kali Surabaya. Jika hal tersebut terus berlangsung maka kualitas air bersih akan semakin menurun.

"Upaya pengendalian pencemaran air kali Surabaya harus melibatkan semua fihak, tidak hanya menuntut peranserta masyarakat tapi  pemerintahlah yang harus menegakkan hukum agar perilaku destruktif dapat dikendalikan.Melalui kegiatan susur kali PPKS ingin berpartisipasi memonitoring kondisi kali Surabaya serta keadaan bantaran sungai"  Ungkap Nely Agustin Mahasiswa Hukum universitas maarif Hasyim Latif  Sidoarjo yang menjadi juru bicara PPKS.
PPKS adalah perempuan-perempuan yang tinggal di DAS Kali Surabaya (mojokerto, Gresik, Sidoarjo dan Surabaya) setelah mengikuti training paralegal perempuan awal agustus 2020.
Dalam memperingati HUT RI ke 75, sebelum memulai kegiatan susur kali, pada tanggal 17 agustus akan diadakan upacara bendera di atas kali surabaya di desa Wringinanom. " kami akan adakan Upacara bendera diatas Kali Surabaya yang akan diikuti 40 orang anggota PPKS, selanjutnya kami akan melakukan ekspedisi susur kali surabaya hingga 22 Agustus 2020" ungkap  sofi azilan aini wakil ketua PPKS, lebih lanjut mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unusa Surabaya ini, menyatakan bahwa kegiatan susur sungai ini akan melewati 30 desa/kelurahan di 10 kecamatan yang dilewati Kali Surabaya dimulai dari pintu air mlirip hingga Jagir.

Prihatin polusi Kali Surabaya
Keprihatinan ini muncul karena Sebelumnya ada temuan kontaminasi klorin dan mikroplastik di Kali Surabaya hingga plastik dalam perut ikan dan manusia. Sehingga mengakibatkan ikan ikan mandul/tidak bisa melakukan pembiakan. Hal itu disebabkan oleh adanya tindakan melanggar aturan yang dilakukan oleh industri dan kelalaian masyarakat khususnya ibu ibu yg membuang pembalut ke sungai, sehingga ikan ikan tersebut memakan pembalut yg banyak mengandung hormon estrogen.
Dan menjadikan ikan jantan menjadi betina. Beruntung nya, bahan kimia dalam  mikroplastik itu tersimpan di tulang, sisik, sirip pada ikan. Sehingga saat dimakan manusia, maka harus menyisihkan organ tersebut.
"Kali Surabaya sangat vital bagi warga di Surabaya, sidoarjo dan Gresik namun meskipun penting masih banyak manusia mengabaikan, sehingga dibutuhkan upaya untuk menyelamatkan kali surabaya," ujar Sofiah anggota PKK desa Driyorejo yang didaulat menjadi ketua PPKS.
Selain itu para anggota PPKS juga berharap, kepada seluruh masyarakat dan industri agar bisa peduli terhadap kondisi lingkungan terlebih pada air kali Surabaya. Dan juga bisa mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah agar berani bertindak tegas/pun memberikan sanksi terhadap industri-industri yang masih membuang limbah di sungai. Serta ikut membantu mengembalikan kondisi air kali Surabaya menjadi lebih baik.

Deklarasi Komunitas Perempuan Pejuang Kali Surabaya

Merasa Gemes dengan semakin maraknya pencemaran sampah plastik di Kali Surabaya 40 Perempuan yang berdomisili di Gresik, Mojokerto, Sidoarjo dan Surabaya membentuk komunitas Perempuan Pejuang Kali Surabaya. Dibentuk di Wringinanom pada hari Sabtu 15 Agustus 2020, komunitas perempuan ini bertekad akan berjuang untuk melindungi dan membebaskan



Kali Surabaya dari Pencemaran sampah plastik. "Sebagai pemudi yang tinggal di daerah aliran sungai Kali Surabaya saya terpanggil untuk berjuang mengentaskan Kali Surabaya dari pencemaran yang semakin parah," Ungkap Nely Agustina Jurubicara komunitas Perempuan Pejuang Kali Surabaya (PPKS), Lebih lanjut mahasiswi fakultas Hukum Universitas Ma'arif Sepanjang Sidoarjo ini menjelaskan bahwa PPKS akan dideklarasikan pada 17 Agustus 2020 sekaligus diadakan upacara diatas Kali Surabaya.

Panca Bhakti perempuan pejuang Kali Surabaya

"Kami Perempuan Pejuang Kali Surabaya akan berjuang demi kelestarian ekosistem kalo surabaya agar terus menjadi sumber kehidupan bagi anak cucu kita dan semua mahluk didalamnya yang akan kami melalui lima spirit yang kami tuangkan dalam Panca Bhakti Perempuan untuk membebaskan Kali Surabaya dari Polusi Plastik," Ungkap Sofi Azilan Aini wakil ketua PPKS, lebih lanjut Mahasiswi semester V fakultas kesehatan masyarakat Unusa Surabaya ini menyatakan  lima spirit ini akan diimplementasikan dalam gerakan PPKS 

1. Menyuarakan fakta fakta kerusakan dan potensi Kali Surabaya yang mendukung kemakmuran bangsa indonesia melalui informasi edukatif sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mencintai kali surabaya dan memperlakukan kali surabaya dengan penuh kasih sayang

2. Mengajak pemerintah industri Masyarakat komunitas dan semua pihak yang berkepentingan dengan kali surabaya untuk bergotong royong membebaskan kali surabaya dari pencemaran limbah cair industri limbah domestik dan sampah plastik serta bangunan ilegal dibantaran Sungai

3. Mengembalikan fungsi alami sungai dan bantaran sebgai tempat tinggal ikan dan sumber air minum  sesuai baku mutu

4. Menjaga kelestarian ekosistem kali surabaya dari perilaku manusia yang merusak dan serakah

5. Memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar PPKS diberi petunjuk, pikiran dan gagasan kreatif, karunia kesehatan agar terus berjuang dan mampu mewujudkan kali surabaya sebagai sumber kehidupan

Nina : "Cukup!, Bencana Apalagi Untuk hentikan keserakahan dan Produksi Plastik, Stop Kirim Sampah Plastik Ke Negara Berkembang"

Nina beroasi di depan gedung Parlemen Kanada dalam Pawai End The Plastic Era (21/4) Dengan menggendong tumpukan sampah setinggi,5 meter,  Ae...