Sabtu, 09 Januari 2021

Bahan Anti Noda Dalam Plastik Mudah Menumpuk di ASI

81 anak yang menerima ASI ekslusif dan mengukur kadar PFAS-nya. Hasilnya ditemukan bahwa anak-anak tersebut mengalami peningkatan 20-30 persen PFAS setiap bulan sepanjang pemberian ASI. 

 

Dalam tulisan berikut akan dijelaskan 4 bahan tambahan dalam plastik yang berbahaya.

Kimia-kimia terfluorinasi Perfluorinated Alkylated Substances (PFAS) banyak digunakan dalam pakaian-pakaian tahan air dan anti-noda, dalam pembungkus yang kontak langsung dengan makanan, pelumas, pembersih karpet, cat, alat masak, dan sebagai dispersan dalam busa pemadam kebakaran (firefighting foams), dan penggunaan untuk aplikasi industri dan konsumen. Pencemaran PFAS di sistem perairan dan badan-badan air berasal dari limbah yang mengandung PFAS di Tempat-tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA). Lebih jauh lagi, PFAS juga dilepaskan dari kemasan makanan dan peralatan masak ke dalam makanan kita.

PFAS merupakan kimia pengganggu metabolisme tubuh yang berdampak pada sistem kekebalan tubuh, fungsi hati, dan tiroid. PFAS juga mengubah masa pubertas, meningkatkan risiko kanker payudara, dan diasosiasikan dengan kanker-kanker ginjal, testikel, prostat, kanker ovarium, dan limfoma non-Hodgkin. (LNH) merupakan kanker yang berkembang dalam sistem limfatik. Dalam sistem limfatik sendiri terdapat cairan bening atau ciran limfe. Cairan ini mengandung limfosit (salah satu jenis sel darah putih) yang berperan melindungi tubuh untuk melawan infeksi 

 

UV stabilizers adalah aditif yang digunakan untuk melindungi bahan bangunan dari plastik, suku cadang kendaraan, lilin (waxes), dan cat dari pelapukan akibat radiasi ultraviolet, sifatnya yang tidak mudah terurai (persisten), bio-akumulatif, dan sifat dasarnya toksik.UV stabilizers dapat terlepas dari kemasan-kemasan pembungkus ke dalam makanan. Senyawa kimia ini juga ditemukan dalam debu di rumah-rumah. Dampak kesehatan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa UV stabilizers mengganggu fungsi endokrin, menghambat proses pertumbuhan yang normal dan memperkenalkan efek estrogenik.

Gangguanendokrin adalah penyakit yang terkait dengan kelenjar endokrin pada tubuh. Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang menghasilkan hormon yang merupakan sinyal kimia yang dikeluarkan melalui aliran darah. Gangguan endokrin yang paling umum adalah diabetes mellitus yang terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang tersedia dengan optimal

 

Dioksin, yang dianggap zat paling beracun di dunia, adalah produk samping dari proses industri dan pembakaran yang terjadi saat manufaktur produk-produk plastik yang menggunakan BFRs dan saat plastik yang mengandung BFRs dibakar atau dipanaskan dalam proses daur yang mencetak produk baru. Tidak ada tingkat pajanan dioksin yang aman. Dioksin larut dalam lemak, mengikat tanah, dan dapat terakumulasi di jaringan lemak hewan dan manusia.

Kontaminasi dioksin dalam rantai makanan lokal telah didokumentasikan di perkampungan-perkampungan dimana limbah elektronik dibuang dan dibakar, tempat pembuangan sampah dimana sampah plastik menumpuk, dan tempat sampah plastik dibakar untuk bahan bakar. Pajanan dioksin mempengaruhi perkembangan orak, mengganggu tiroid dan sistem imun tubuh dan diasosiasikan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker, dan kerusakan system imunitas. menurunkan kemampuan tubuh melawan virus atau bakteri, sehingga dapat menyebabkan kerentanan tubuh untuk menghadapi infeksi. 

 

Penghambat nyala terbrominasi (Brominated flame retardants) atau BFRs merupakan kelas kimiawi yang digunakan untuk mengurangi sifat mudah terbakar dalam produk-produk plastik dan mencegah penyebaran api. BFRs digunakan dalam busa (foams), polistiren, dan resin epoksi yang dipakai dalam kerangka atau pembungkus produk-produk elektronik dan pembungkus kabel (misalnya penutup plastik untuk komputer, TV, dan produk-produk peralatan rumah tangga), pada tekstil, busa (foams) furnitur, karpet, bahan bangunan, dan banyak ditemukan pada mainan anak-anak berbahan plastik.

BFRs terlepas dari produk dan dapat ditemukan dalam debu-debu di dalam rumah. Anak-anak kecil menelan BFRs dari perilaku tangan-ke-mulut, dan dari perilaku menjilat mainan yang terbuat dari plastik daur ulang yang mengandung BFRs. Pemrosesan limbah plastik merupakan sumber paparan BFRs yang signifikan pada manusia

BFRs mengganggu perkembangan reproduksi laki-laki dan perempuan, mengubah perkembangan tiroid Kelenjartiroid adalah kelenjar yang terletak di leher dan berfungsi untuk menghasilkan hormon tiroid yang mengatur metabolisme tubuh. dan mengganggu perkembangan syaraf. Paparan
terhadap BFRs diasosiasikan dengan kinerja IQ terkait psikomotor dan atensi pada anak-anak

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NINA MINTA NORWEGIA IKUT PULIHKAN PENCEMARAN KALI BRANTAS

Nina Menyerahkan Surat Protes kepada Erlend Haugen, Delegasi Norwegia Dalam INC4, di Shaw Centre Ottawa, Kanada (27/April/2024) Aeshnina Mem...