Minggu, 03 Januari 2021

SETIAP HARI MANUSIA MAKAN PLASTIK

Mikroplastik ada di air minum kita, makanan, udara dan produk yang dikonsumsi manusia. Jika tidak dicegah maka konsentrasi mikroplastik dalam tubuh manusia akan meningkat dan pada gilirannya akan mengganggu Kesehatan manusia. Manusia Minum Mikroplastik Mikroplastik mencemari air kran di seluruh dunia, 81% sampel air ledeng yang diuji dari seluruh dunia mengandung partikel mikroplastik dengan rata-rata 5,45 partikel per liter (Sebagian besar adalah jenis fiber atau serat). Bahkan air minum dalam kemasan yang dianggap higienis dan aman malahan lebih besar kontaminasi mikroplastik didalamnya. Dalam Penelitian Global State University of New York at Fredonia menemukan 93% sampel air kemasan dari 19 lokasi kejadian di seluruh dunia di 11 merek terkemuka mengandung mikroplastik dengan rata-rata 10,4 partikel plastik per liter. Partikel mikroplastik yang ditemukan dalam botol air minum dalam kemasan berupa jenis fragmen. Proses pembuatan botol plastik dan proses packaging air minum serta proses distribusi dapat menjadi sumber partikel plastik yang masuk ke dalam botol air. “ dalam proses pembuatan botol plastik untuk air minum dalam kemasan banyak ditambahkan bahan-bahan berbahaya kategori senyawa pengganggu hormone sedangkan dalam proses distribusi rawan terpapar matahari dan proses degradasi yang menimbulkan kontaminasi partikel mikroplastik kedalam air minum,” ungkap Eka Chlara budiarti peneliti mikroplastik Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (ecoton). Ecoton juga menemukan sumber-sumber air PDAM telah terkontaminasi Mikroplastik seperti Kali Surabaya, Sungai Brantas dan Sungai Bengawan Solo. “ sekitar 100 sample air yang kita uji di bengawan Solo, Sungai Brantas, Kali Surabaya, Kali mas menunjukkan 99% sample mengandung mikroplastik, hanya di Kali Gogor Wonosalam Jombang (hulu Sungai Brantas) yang tidak kami temukan partikel mikroplastik dalam air,” lanjut Eka Chlara Budiarto. Manusia makan mikroplastik Kajian WWF menunjukkan setiap minggu manusia mengkonsumsi 7 gram mikroplastik seukuran kartu ATM. Dalam kajian ecoton sepanjang 2018-2020 ditemukan partikel mikroplastik dalam garam petani tambak di Benowo/Surabaya, Manyar/Gresik dan Cirebon/Jabar, penelitian sebelumnya juga menemukan partikel mikroplastik dalam madu dan gula bahkan es batu di kutub utara. Partikel mikroplastik juga ditemukan dalam lambung ikan (muara bengawan Solo, Pesisir timur Surabaya, Kali Brantas dan bengawan Solo) di bahkan di perairan Indonesia pernah ditemukan ikan paus yang didalam lambungnya menggembol 6 kg plastik. Selain ikan mikroplastik mencemari Seafood, seperti udang, kerang dan ikan karang. Seafood secara langsung tertelan oleh manusia selama konsumsi kerang dan bivalvia lainnya Mikroplastik telah ditemukan di usus ikan yang ditangkap dan dijual secara komersial (28% Dari sampel ikan dari supermarket Indonesia dan 24% ikan dari toko kelontong California) Manusia Menghirup Mikroplastik Sumber mikroplastik diudara berasal dari limbah pertanian yang terdegradasi, pelepasan serat dari pengering pakaian, dan pelepasan plastik dari ekosistem Laut (kebanyakan bahan pengemas) selama pembentukan garam laut aerosol (yaitu pelepasan yang disebabkan oleh aksi gelombang), gesekan Ban kendaraan bermotor baru-baru ini diakui sebagai sumber terbesar mikroplastik di udara, fakta ini membuat udara di daerah perkotaan cenderung lebih terkontaminasi dibandingkan pedesaan. (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NINA MINTA NORWEGIA IKUT PULIHKAN PENCEMARAN KALI BRANTAS

Nina Menyerahkan Surat Protes kepada Erlend Haugen, Delegasi Norwegia Dalam INC4, di Shaw Centre Ottawa, Kanada (27/April/2024) Aeshnina Mem...