Kamis, 23 September 2021

BOM WAKTU BERNAMA MIKROPLASTIK (Mengungkap Penyebaran dan Ancaman Mikroplastik Bersama Chlara Eka Budiarti )

Eka Chlara Budiarti Peneliti Mikroplastik dalam Feses
Mikroplastik menjadi pemberitaan di banyak media massa, beberapa penelitian menyebutkan mikroplastik ditemukan di air sungai, pantai, sedimen, garam, ikan bande
ng, ikan bader, kerang, kupang, udang bahkan temuan Peneliti Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (ecoton), Eka Chlara Budiarti menyebutkan bahwa mikroplastik tela
h masuk kedalam tubuh manusia dan teridentifikasi dalam feses (kotoran manusia).
 Ukurannya sangat kecil (5mm) atau mikroskopis (hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop) menjadikan mikroplastik luput dari perhatian kita, namun bisa menjadi Bom waktu yang meledak setaip saat. Di Indonesia penelitian tentang mikroplastik marak di lakukan oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Yang terbaru Tim peneliti Ecoton dan Komunitas Pemerhati lingkungan Mahasiswa Jurusan Kimia Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang menemukan udara di Kota Surabaya, Gresik, Jombang, Mojokerto dan Sidoarjo terkontaminasi Mikroplastik. Membahas lebih detail tentang Mikroplastik Reporter Ceritamundu mewawancarai Eka Chlara Budiarti di Kantor Ecoton di tepi Kali Surabaya Dusun Krajan RT 1 RW 5 Desa Wringinanom, Kabupaten Gresik. Chlara panggilan akrab  Eka Chlara Budiarti alumni Jurusan Kimia Universitas Diponegoro Semarang. Berikut petikan wawancara Ahmad Guevara yang ditayangkan dalam 2 tulisan.

Temuan terbaru ecoton menyebutkan adanya mikroplastik diudara, bisa dijelaskan?

Mikroplastik di udara berasal dari paparan benda terbuat dari plastik yang sudah melapuk di sekitar kita, baik dalam ruangan maupun luar ruangan,. selain itu, pengelolaan sampah plastik seperti Pembangkit Listrik Tenaga Sampah, incenerator, tungku pembakaran sampah plastik, pembakaran sampah personal dan asap industri juga menyumbang mikroplastik pada udara. Sebanyak 13.731 hingga 68.415 partikel mikroplastik diperkirakan terhirup per tahunnya. Sumber lainnya bisa berasal dari baju atau pakaian yang terbuat dari polimer polyester yang kita gunakna yang terburai dan terlepas ke udara. Di Alun-alun gresik kami menemukan lebih banyak mikroplastik dibandingkan di kota-kota lain yang disebabkan tingginya interaksi warga di alun-alun Gresik.

Bagaimana dengan kontaminasi mikroplastik di perairan?

Saat ini kami bersama Relawan Sungai Nusantara sedang melakukan identifikasi kontaminasi di 28 sungai Strategis Nasional di Indonesia tersebar di Papua, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sumatera dan Jawa. Saat ini sudah hamper 50% sample sudah terkumpul dan semua perairan sungai kita positif mengandung mikroplastik.

Bisa Disebutkan Sumber-sumber mikroplastik?

Mikroplastik berasal dari 3 sumber, Sumber industri, limbah domestic dan sampah plastik. Mikroplastik  industri berasal dari kebocoran pengelolaan limbah dari pabrik kertas, salah satunya. Kertas bekas yang masih terlaminasi oleh plastik atau masih terekat oleh solatip plastik merupakan sumber adanya mikroplastik pada limbah industri tersebut, limbah cair pabrik kertas diketahui menghasilkan ribuan partikel mikroplastik perliter. sumber dari limbah domestic berasal dari produk rumah tangga hingga produk perawatan tubuh juga menyumbang mikroplastik. Butiran-butiran yang ditambahkan dalam produk kosmetik dan personal care yang disebut microbeads merupakan salah satu jenis mikroplastik. Microbeads ditambahkan bertujuan untuk menambah fungsi dari kerja produk dalam mengangkat kotoran dari tubuh manusia. Sebanyak 0.1– 1.5% mikroplastik ditambahkan ke dalam produk – produk tersebut. Microbeads akan terbilas dan terbuang dalam saluran pembuangan yang akan sampai ke perairan. Dari limbah domestic mikroplastik juga dihasilkan dari proses pencucian pakaian (laundry) di Indonesia belum ada mesin cuci yang mampu menyaring mikroplastik sehingga serat-serat tekstil akan terlarut dalam air dan masuk kedalam perairan.

Sumber yang paling banyak berasal dari sampah plastik yang dibuang sembarangan ke daratan dan ke perairan akan terfragmentasi atau terpecah-pecah menjadi serpihan kecil berukuran mikroskopik. Fragmentasi plastik dipercepat oleh paparan UV sinar matahari secara terus menerus akan membuat sampah plastik berubah warna lalu rapuh dan berakhir menjadi remahan plastik yang kecil. Definisi Mikroplastik adalah serpihan atau remah-remah plastik berukuran lebih kecil dari 5 mm.

Bagaimana Jalur Paparan Mikroplastik Ke Dalam Tubuh Manusia?

Dari beberapa riset yang saya pelajarai paparan mikroplastik ke dalam tubuh manusia dimungkinkan terjadi dari 3 jalur mekanisme yakni saluran pencernaan, saluran pernapasan dan paparan kulit.

Saluran pencernaan diduga jalur utama mikroplastik bisa masuk ke dalam tubuh manusia mengingat penelitian sebelumnya sudah banyak melaporkan bahwa sumber pangan dan kebutuhan air minum telah terkontaminasi mikroplastik. Ukuran mikroplastik bisa bervariasi namun pada ukuran >130 µm biasanya terserap secara mekanis melalui celah sel saluran pencernaan. Jika memungkinkan juga bisa masuk ke dalam sistem peredaran darah melalui pembuluh limfatik yang kemudian akan terdistribusi ke jaringan sekunder, termasuk hati, otot dan otak yang bisa mengakibatkan penumpukan didaerah tersebut bahkan bisa mengganggu proses metabolisme. Selain itu, paparan yang terjadi secara berulang – ulang akan membuat inflamasi pada saluran pencernaan hingga mampu mengganggu homeostasis imun.

Diperkirakan asupan tahunan mikroplastik adalah 123 hingga 11.000 partikel dari kerang , 37 hingga 1000 partikel dari garam dan 4400 hingga 5800 partikel dari air keran. Air kemasan juga bisa menjadi kontributor  kuat pada pengkonsumsian mikroplastik, dengan rata-rata 118 hingga 325 partikel/liter  dengan total 90.000 mikroplastik setiap tahun. Meskipun makanan laut jarang dikonsumsi, makanan dan minuman yang disimpan di dalam wadah plastik juga bisa terkontaminasi mikroplastik. Jalur Pernafasan Pada jalur pernapasan Pra juga membagi mikroplastik menjadi 3 ukuran yang dimungkinkan masuk melalui saluran pernapasan. Pada mikroplastik >10µm dapat langsung masuk ke dalam saluran pernafasan namun waktu tinggalnya sangat singkat karena tubuh memiliki respon ketika tidak sengaja termasuki oleh benda asing maka akan langsung dibersihkan dengan lendir yang ada dalam saluran pernafasan melalui proses bersin. Partikel ini dapat menyebabkan penumpukan diparu-paru dan impaksi pada saluran pernafasan jika terpapar terus - menerus. Sedangkan pada mikroplastik yang berukuran 1 – 10 µm akan tetap tinggal bahkan bisa terdistribusi ke jalur mukosiliar. Mikroplastik jenis ini perlu bantuan makrofag  untuk membersihkan dari saluran pernapasan. Jika banyaknya mikroplastik yang tertangkap oleh makrofag, maka pembersihanpun juga tidak maksimal karena mobilitas makrofag terhambat sehingga memungkinkan juga terjadi pengendapan di paru-paru. Hal ini dapat menyebabkan reaksi peradangan kronis dalam saluran pernafasan dan paling parah yakni kerusakan intraseluler. Fungsi makrofag yang terganggu, akan membuat mikroplastik yang ukurannya sangat kecil (<1µm) lolos dan terdistribusi menembus sel pernafasan hingga memasuki sistem peredaran darah. Karena luas permukaannya tinggi, dimungkinkan juga dapat menginduksi stres oksidatif karena mengangkut zat pengoksidasi di permukaannya (misalnya  logam berat) atau karena interaksi luas permukaan  tinggi dengan sistem biologis yang menghasilkan ROS sehingga menyebabkan kerusakan pada struktur sel. Yang paling parah mikroplastik ini juga bisa bertranslokasi dan mencapai aliran darah seiring dengan peningkatan permeabilitas endotel dan epitel akibat peradangan sel. Diperkirakan total mikroplastik yang terhirup berkisar dari 39.000 hingga 52.000 partikel per tahun.  Jalur Paparan Kulit Jalur terakhir yang menjadi faktor masuknya mikroplastik ke dalam tubuh manusia yakni melalui paparan kulit, namun pada jalur ini hanya terkait dengan paparan kandungan kimia yang terkandung pada plastik. Seperti yang diketahui, bahwa plastik memiliki beberapa kandungan kimia seperti Bisphenols, Alkylphenols, Phthalates, Senyawa – senyawa Perflouronasi, BFRS, Dioksin, dan UV Stabilizers.

10 komentar:

  1. Sukses selalu buat ecoton , artikel dan informasi nya sangat bagus , terimakasih pak prigi salam dari UTM

    BalasHapus
  2. Sebagai LSM sangat progresif dalam melakukan edukasi dan mendorong pemegang kebijakan untuk berpihak pada lingkungan. Tapi sayangnya pemegang kebijakan masih kurang tegas untuk mengatur regulasi plastik

    BalasHapus
  3. Penemuan yang sangat bermanfaat sekali, sukses selalu ECOTON!

    BalasHapus
  4. Ecoton amazing, semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan meyadarkan masyarakat akan bahaya mikroplastik
    #break free from plastik
    #kurangi plastik sekali pakai

    BalasHapus
  5. sangat bermanfaat sekali informasi terkait mikrplastik nya👍

    BalasHapus
  6. Bagus sekali, sangat informatif, semoga kedepannya permasalahan terkait mikroplastik dapat segera menemukan titik temu dan sungai kita dapat segera sehat kembali...

    BalasHapus
  7. sangat-sangat informatif. semoga pengelola industri dan masyarakatpun sadar akan bahaya mikroplastik

    BalasHapus

NINA MINTA NORWEGIA IKUT PULIHKAN PENCEMARAN KALI BRANTAS

Nina Menyerahkan Surat Protes kepada Erlend Haugen, Delegasi Norwegia Dalam INC4, di Shaw Centre Ottawa, Kanada (27/April/2024) Aeshnina Mem...