Senin, 25 April 2022

PEMKOT BANDARLAMPUNG ABAI KELOLA SAMPAH-Pantai Sukaraja Banjir Sampah Plastik

Suasana Pantai Sukaraja penuh sampah plastik (25/4/2022)
Menumpukknya sampah plastik di Pantai Sukaraja seperti menjadi pemandangan umum, padahal Pemerintah Republik Indonesia sudah mencanangkan roadmap pengurangan sampah yang tumpah kelaut hingga 70% pada 2030. “ Pemkot Bandar Lampung mengabaikan pengelolaan sampah sehingga menyebabkan menggunungnya timbulan sampah di Pantai Sukaraja, padahal Pemerintah pusat menggaungkan program pengurangan masuknya sampah dari daratan ke laut hingga 70% pada 2030,” Ungkap Amiruddin Muttaqin (34), lebih lanjut Koordinator Ekspedisi Sungai Nusantara menjelaskan bahwa menurut Undang-undang Pengelolaan sampah 18/2008 menegaskan bahwa pemerintah Kota/Kabupaten harus menyediakan prasanan pengelolaan sampah dengan pengawasan Pemerintah Propinsi namun dengan fakta menumpukknya sampah di sepanjang Pantai Sukaraja menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Bandar Lampung mengabaikan amanat Undang-undang.

 
Sampah Plastik Dari Sungai


Sumber sampah berasal dari sungai-sungai dari arah Kota Bandar Lampung yang  bermuara di Sukaraja.” Timbulan sampah di pantai Sukaraja menunjukkan tidak adanya layanan sampah yang baik oleh Pemkot Bandar Lampung,” Tutur Amiruddin Muttaqin. Penduduk Indonesia setiap tahun menghasilkan 8 juta ton sampah plastik dan pemerintah hanya mampu mengelola 3 juta ton sampah plastik, 5 juta ton sampah plastik akan ditimbun, dibuang secara open dumping, dibakar dan sekitar 2,6 juta ton dibuang di Sungai. “ maka tidak heran jika Indonesia menjadi negara penyumbang sampah plastik kelautan terbesar kedua setelah china,” Ungkap Amiruddin Muttaqin.

 TanggungJawab Produsen


Sampah plastik yang ditemukandi Sukaraja 60% lebih adalah sampah plastik tidak bermerk seperti tali nelayan, tas kresek, Styrofoam, sandal, pakain bekas, alat nelayan, ember, ban dan sampah karet/beling sedangkan 40% adalah sampah bermerk yang terdiri dari bungkus/packaging makanan/Minuman, bungkus personal care(peralatan mandi/cuci/pembersih ruangan). “sampah plastik sachet makanan dan minuman mendominasi sampah plastik bermerk, produsen besar sepeti Wings, Indofood, Unilever, Mayora, Ajinomoto, P&G, Unicharm dan Softex adalah brand-brand besar yang sampahnya paling sering dijumpai, dan produsen ini harus dimintai pertanggungjawaban agar ikut membersihkan sampah mereka yang memenuhi Pantai Sukaraja” ujar Prigi Arisandi,  lebih lanjut Direktur eksekutif Lembaga kajian Ekologi dan Konservasi Lahan basah (ecoton) menyebutkan bahwa dalam undang-undang Pengelolaan sampah Nomor 18/2008 menyebutkan tentang Extendeed Producer Responsibility atau tanggungjawab perusahaan atas sampah yang mereka hasilkan.

Ancaman Perikanan

Pada tahun 2050 diprediksi bahwa jumlah sampah plastik dilautan akan lebih banyak dibandingkan jumlah ikan, maka dengan kondisi tumpukan sampah plastik di Pantai Sukaraja maka prediksi tersebut akan lebih cepat. “sebelum tahun 2050 jumlah sampah plastik di perairan Pesisi Lampung akan lebih banyak dibandingkan ikan, kita bisa lihat bagaimana sampah plastik yang menempel di Jaring nelayan Sukaraja saat ini lebih banyak dibandingkan jumlah ikan yang berhasil ditangkap” ungkap Amiruddin.

Lebih lanjut Amiruddin mendorong Pemkot Bandar Lampung untuk segera melakukan clean up atau pembersihan dan pengangkutan sampah di pantai Sukaraja sebagai upaya jangka pendek sedangkan untuk jangka panjang Pemkot harus menyediakan sarana pengolahan sampah, memberikan pelayanan sampah yang mencakup semua penduduk Kota, mendorong produsen bertanggungjawab atas sampahnya dan mengajak warga bandar lampung untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai seperti tas kresek, sedotan,sachetan, botol air minum, Styrofoam dan popok. “JIka dibiarkan maka sampah plastik ini akan terpecah menjadi mikroplastik yang pada gilirannya akan dimakan ikan yang akan berakhir dalam perut manusia, Semua yang kita buang akan berakhir dalam perut kita” tutup Prigi Arisandi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NINA MINTA NORWEGIA IKUT PULIHKAN PENCEMARAN KALI BRANTAS

Nina Menyerahkan Surat Protes kepada Erlend Haugen, Delegasi Norwegia Dalam INC4, di Shaw Centre Ottawa, Kanada (27/April/2024) Aeshnina Mem...