Selasa, 03 November 2020

"KALI SURABAYA TERCEMAR PLASTIK" MIKROPLASTIK MUDAH DITEMUKAN DIBANDING PLANKTON

Desinta Aulia Rahma anggota detektif Kali Surabaya peserta sekolah Telik Sandi, siswi SMK Raden Paku Wringinanom menemukan Mikroplastik jenis Fragmen berwarna kuning dalam botol sample yang diambil di Kali Surabaya
Imro'atus Sholiha siswi kelas 10 SMK Raden Paku Wringinanom sedang mengamati plankton menggunakan mikroskop pembesaran 400 kali, setelah hampir 30 menit mengamati tidak satupun plankton yang ditemukan
Hanafi sedang memelototi layar monitor yang terhubung dengan mikroskop untuk mengetahui jenis-jenis mikroplastik di air Kali Surabaya Kurang dari 20 menit Hanafi dan Desinta Aulia Rahma anggota detektif Kali Surabaya peserta sekolah Telik Sandi, berhasil menemukan mikroplastik di air Kali Surabaya, sedangkan Imro'atus ketiganya Pelajar SMK Raden Paku Wringinanom dengan waktu yang sama sulit menemukan plankton. "Kegiatan penelitian dengan mikroplastik sangat menyenangkan karena saya dapat menemukan hal baru yang selama ini tidak pernah saya ketahui, seperti jenis-jenis mikroplastik yang ada di air sungai," ungkap Desinta Aulia Rahma, lebih lanjut Desinta menyatakan bahwa mikroplastik mudah dikenali karena warnanya mencolok atau ngejreng. Kegiatan Telik Sandi menjadi kegiatan alternatif pembelajaran bagi pelajar di Wilayah Gresik, Sidoarjo dan Mojokerto yang dilalui Kali Surabaya sekaligus menjadi sarana refreshing dari monotonnya kegiatan daring yang minim interaksi. Kali Surabaya tercemar Plastik Dari temuan Detektif Sungai SMK Raden Paku Wringinanom ditemukan lebih banyak mikroplastik dibandingkan plankton. "Kali Surabaya selama ini telah menjadi tempat sampah, terutama sampah jenis plastik dan sachet, dari penelusuran Kelompok Perempuan Pejuang kali Surabaya pada agustus 2020 ditemukan 301 timbulan sampah sepanjang 41 Km Kali Surabaya dari Mlirip hingga pintu Air jagir sehingga banyaknya temuan mikroplastik di Kali Surabaya tidak mengagetkan namun kami khawatir dengan fakta sulit ditemukan plankton dibandingkan mikroplastik," Ungkap Eka Chlara Budiarti pendamping sekolah telik sandi, lebih lanjut alumni Jurusan Kimia Universitas Diponegoro ini menjelaskan bahwa plankton di perairan memegang peran penting karena selain menjadi produsen oksigen plankton juga menjadi salah satu makanan pokok ikan. "Ikan di sungai makan plankton dan bentuk mikroplastik menyerupai plankton jika diperairan terdapat lebih banyak mikroplastik dibanding plankton maka sangat memungkinkan ikan-ikan di Kali Surabaya mengkonsumsi plastik bukan plankton," Imbuh Chlara, lebih lanjut chlara menghimbau Untuk menyelamatkan ikan agar tidak makan plastik maka manusia harus mengurangi perilaku membuang sampah ke sungai dan mengurangi pemakaian plastik sekali pakai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nina : "Wings, Nestle, Unilever dan Mayora, Stop Banjiri Sungai Indonesia dengan Sachetmu!"

Nina bersama aktivis lingkungan dunia Melakukan Aksi Didepan Centre Shaw di Ottawa, Kanada Kamis (25/4/2024). Mendesak Produsen Global untuk...