Selasa, 17 Agustus 2021

30 Aktivis Perempuan Pemerhati Sungai Temukan 500 Pohon Kali Surabaya Terlilit Plastik

Team Ekspedisi Pohon Plastik nemberishkan sampah plastik di Pohon
"Sampah-sampah plastik yang nyangkut di Pohon-pohon pinggir Kali Surabaya merupakan bukti abainya masyarakat, produsen dan pemerintah terhadap pengelolaan sampah plastik" Ungkap DR Chomariyah dekan Fakultas Hukum Universitas Hang Tuah Surabaya yang turut dalam kegiatan Ekspedisi Pohon Plastik Kali Surabaya Minggu (17/8/2021). Lebih lanjut Alumnu Fakultas Hukum Unair Angkatan 1990 ini menegaskan Pemerintah harus ambil peran pioner untuk membebaskan sungai dari sampah plastik.

Pernyataan Chomariah tidaklah berlebihan karena dari data World Bank yang di release April 2021 menunjukkan bahwa hanya 15% penduduk di desa yang mendapatkan layanan pengolahan sampah, 85% penduduk desa terutama yang tinggal di tepi sungai membuang sampahnya sembarangan dilahan terbuka, ditimbun, dibakar atau dibuang ke Sungai. "85% sampah plastik yang ada dilaut berasal dari sungai-sungai yang membawa kotoran sampah plastik dari limbah domestik, limbah industri kertas daur ulang dan sampah plastik yang dibuang langsung ke sungai," Ungkap Firly Mas'ulatul Janah, lebih lanjut koordinator Ekspedisi Pohon plastik Kali Surabaya menyatakan bahwa Indonesia setiap tahun membuang sampah plastik sebesar 3,2 Juta Ton  kelautan, tertinggi di ASEAN dan kontributor sampah plastik kelautan terbesar kedua setelah China. "ada sekitar 8 Juta ton/tahun sampah plastik yang dihasilkan penduduk Indonesia hanya 3 juta ton/tahun yang dikelola dengan baik sisanya 5 juta ton dibuang sembarangan dan masuk kesungai salah satunya," imbuh Firly.

Kegiatan ekspedisi Pohon Plastik Kali Surabaya di gelar ecoton (lembaga kajian Ekologi dan Konservasi lahan basah) dalam rangka peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) ke 76 sebagai upaya untuk membebaskan sungai di Jawa Timur dari sampah plastik. "Kegiatan ekspedisi ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan pada saat HUT RI, kami ingin mengajak warga yang tinggal di daerah Aliran Sungai Brantas untuk ikut memonitoring kesehatan sungai dan sebagai bentuk partisipasi warga menjaga kelestarian lingkungan hidup," Ungkap Azis koordinator Hukum Ecoton. Lebih lanjut alumni Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Surabaya ini menyatakan bahwa kegiatan Ekspedisi Pohon plastik 2021 bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah pohon yang terlilit sampah plastik, menghitung timbunan sampah liar disepanjang bantaran Kali Surabaya dan identifikasi bangunan-bangunan liar di bantaran sungai.

Tim Ekspedisi menggunakan perahu susuri Kali Surabaya 17/8/2021

Penyusuran Menggunakan 5 Perahu

Dengan menggunakan lima perahu kayu 30 orang aktivis pemerhati sungai memulai ekspedisi pohon plastik Kali Surabaya dari depan kantor Ecoton di Dusun Krajan Desa Wringinanom, menempuh perjalana sepanjang 40 Km menuju Gunungsari Surabaya. Sepanjang perjalanan para aktivis melakukan kegiatan pembersihan pohon-pohon yang terlilit plastik. "di wilayah Wringinanom hingga Kecamatan Driyorejo kami menemukan 500 pohon yang terlilit plastik, lebih dari 90 timbunan sampah di tepi sungai dan puluhan bangunan liar dibantaran kaliSurabaya,"Ungkap Yolanda aktivis perempuan pemerhati sungai dari Desa Lebani Waras Gresik. perjalan ekspedisi dibagi dalam dua etape, yang pertama dari Wringinanom hingga bambe ditempu selama 7 jam dari jam 07.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB. "perjalanan ekspedisi akan dilanjutkan pada rabu 18 Agustus 2021 dimulai dari bambe menuju Gunungsari," Ungkap Firly.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NINA MINTA NORWEGIA IKUT PULIHKAN PENCEMARAN KALI BRANTAS

Nina Menyerahkan Surat Protes kepada Erlend Haugen, Delegasi Norwegia Dalam INC4, di Shaw Centre Ottawa, Kanada (27/April/2024) Aeshnina Mem...