Selasa, 17 Agustus 2021

SUNGAI BRANTAS MERDEKA SAMPAH PLASTIK SEKALI PAKAI, MUNGKINKAH?

"Setiap tahun Indonesia menghasilkan 8juta ton sampah plastik, hanya 3 juta ton sampah plastik yang terkelola, 5 juta ton tidak terkelola seperti dibakar, ditimbun di lahan kosong, dibuang di TPA dan 2,6 juta ton sampah dibuang ke sungai, Padahal sungai menjadi bahan baku Air Minum bagi Jutaan manusia". Sungai Brantas menjadi bukti pemanfaatan sungai sebagai tempat sampah. Banyak ditemukan sampah plastik sekali pakai tas kresek, Sachet rinso, soklin, botol aqua, botol le minerale, sedotan, popok dan styrofoam terjepit dan nyantol di dahan pohon-pohon tepi sungai.

Relawan sungai melakukan pembersihan pohon dari
sampah plastik di Kali Surabaya desa Pasinan
Kecamatan Wringinanom, Selasa (17/8/2021) 

Bertepatan 17 agustus 2021, sebanyak 30 pemuda dari berbagai komunitas pemerhati sungai mengikuti ekspedisi pembebasan pohon plastik Kali Brantas yang melakukan aksi bersih-bersih sampah plastik di Kali Brantas yang melintasi kecamatan Wringinanom dan Driyorejo. " Sungai Brantas penting bagi Gresik karena di gunakan sebagai bahan baku PDAM Gresik, namun disayangkan banyak ditemukan sampah plastik diair maupun yang terlilit pada pohon tepi sungai" ungkap Thara Bening Sandrina koordinator River warrior yang mengikuti kegiatan ekspedisi pembebasan pohon plastik Kali Brantas, Mahasiswi Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Airlangga semester 5 menjelaskan bahwa keberadaan sampah plastik yang "nyantol" di dahan-dahan pohon tepi sungai akan terfragmentasi menjadi mikroplastik atau partikel plastik yang berukuran lebih kecil dari 5mm yang dapat mencemari air sungai yang digunakan sebagai bahan baku PDAM.

"Kami menemukan ada 467 batang pohon tepi sungai sepanjang wringinanom hingga Driyorejo yang terlilit sampah plastik, kami juga menemukan 97 timbunan sampah di tepi sungai, terutama di Desa Cangkir kami menemukan timbunan sampah yang longsor masuk ke Kali Brantas," ungkap Firly Mas'ulatul Janah koordinator ekspedisi pembebasan pohon dari sampah plastik, lebih lanjut Alumni Fisip Unair ini menjelaskan banyaknya sampah ke Sungai karena tidak semua warga di Wringinanom dan Driyorejo mendapat layanan sampah, hanya 15% penduduk desa sekecamatan Driyorejo. wringinanom yang terkelola sampahnya. 85%sampah tak terkelola dan salah satunya dibuang ke sungai.

"Setiap tahun Indonesia menghasilkan 8juta ton sampah plastik, hanya 3 juta ton sampah plastik yang terkelola, 5 juta ton tidak terkelola seperti dibakar, ditimbun di lahan kosong, dibuang di TPA dan 2,6 juta ton sampah dibuang ke sungai," ungkap DR Chomariyah, lebih lanjut dekan Fakultas Hukum Universitas Hangtuah yang turut membersihkan sampah plastik yang terlilit sampah meminta pemerintah untuk inisiatif membebaskan sungai dari sampah plastik.

Selain melakukan pembersihkan sampah-sampah plastik yang membelit pohon, 30 aktivis peserta ekspedisi juga melakukan aksi diatas tumpukan sampah di depan rumah Kades Cangkir kecamatan Driyorejo. "Warga cangkir harus mengurangi penggunaan plastik sekali pakai seperti tas kresek, styrofoam, sedotan, sachet dan botol air minum,"ungkap Bunga Surya Ekasari relawan sungai Nusantara yang berorasi ditepi jalan raya cangkir. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NINA MINTA NORWEGIA IKUT PULIHKAN PENCEMARAN KALI BRANTAS

Nina Menyerahkan Surat Protes kepada Erlend Haugen, Delegasi Norwegia Dalam INC4, di Shaw Centre Ottawa, Kanada (27/April/2024) Aeshnina Mem...