relawan Ecoton lakukan persiapan terakhir boot sachet sabtu (4/9) |
Praktisnya sachet sebagai wadah kopi atau minuman ringan meninggalkan kisah panjang keruskan lingkungan. Sachet adalah jenis sampah residu yang tidak bisa didaur ulang, umumnya sisa sachet akan dibuang atau berakhir dilautan. Sachet adalah bungkus plastik multilayer atau disusun dari berbagai jenis plastik dan alumunium. Sampah plastik yang mengapung di sungai Bra
ntas 42%adalah sampah popok dan 21% sampah sachet.
Sampah sachet yang terbuang dilautan akan terfragmentasi/terpecah-pecah menjadi mikroplastik yang dikonsumsi oleh biota air, ikan salah satunya. Ecoton menemukan 72% ikan di sungai Brantas terkontaminasi mikroplastik, 14 spesies ikan diselat madura makan plastik, kerang, kupang, udang dan teripang. Sepertinya semua sampah yang kita buang akan kembali ke meja makan kita. "Solusinya konsumen harus mau diet plastik sekali pakai seperti kresek, botol plastik air minum kemasan, sedotan, styrofoam, popok dan sachet," Ungkap Firly U Jannah koordinator kampanye tolak plastik Ecoton. Pemerintah kota dan kabupaten Jatim tidak memiliki regulasi pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, padahal di Indonesia ada 60 pemda yang punya aturan larang kresek, styrofoam dannplastik sekali pakai lainnya. Untuk selamatkan ikan dari ancaman plastik kita harus berani menolak plastik sekali pakai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar