Senin, 19 Desember 2022

Mahasiswa PPM Universitas Airlangga Kunjungi Museum Plastik Ecoton : "Perkuat Wawasan Lingkungan"

Berpose didepan Lorong botol plastik

(Minggu 18 Desember 2022) 80 Mahasiswa Program Pertukaran Pelajar Mahasiswa Merdeka (PPM) Batch 2 dari berbagai Perguruan Tinggi di Seluruh Indonesia mengunjungi Yayasan Ecoton untuk mengunjungi museum plastik yang berada di gedung inspirasi Desa Wringinanom kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik. Kunjungan dibuka dengan sambutan Direktur Eksekutif ECOTON, dalam sambutannya Daru Setyorini mengajak Anak Muda Indonesia untuk ikut terlibat dalam upaya-upaya pengendalian sampah plastik di lingkungan sekitar. "Indonesia dikenal menjadi negara penyumbang sampah plastik ke lautan, sebagai pengguna plastik terutama packaging makanan dan minuman maka anak Muda harus ikut mengendalikan produksi sampah plastik dengan menerapkan gaya hidup yang mengurangi bahkan tidak menggunakan lagi plastik sekali pakai," Ungkap Daru Setyorini.

Berpose Didepan Galleri Foto

Acara kunjungan PPM dilanjutkan dengan penyampaian profil dan membuka wawasan tentang kondisi sungai dan sampah di Indonesia. Berbagai upaya dilakukan oleh ecoton melalui kegiatan riset mikroplastik, advokasi kebijakan pengurangan plastik sekali pakai hingga pendampingan masyarakat melalui program zerowaste city. "Gerakan-gerakan yang Ecoton lakukan sangat menginspirasi kami, semoga bisa kami terapkan di daerah kami untuk melindungi lingkungan" ungkap Habib Choiron selaku koordinator kunjungan program Pertukaran Pelajar Mahasiswa Merdeka Batch 2.


Selanjutnya, seluruh mahasiswa dipertunjukkan pada 4  pameran, yaitu instalasi terowongan botol plastik, museum sampah impor, galeri foto, patung Dewi Sri yang terlilit sampah plastik, dan Laboratorium Mikroplastik. Masing-masing pameran menyampaikan pesan yang edukatif. "Terowongan botol plastik ini merupakan hasil riset terkait pola penggunaan botol plastik sekali pakai mahasiswa di Kota Surabaya, setiap hari mahasiswa di Surabaya mengkonsumsi 3 botol air minum dalam kemasan dan minuman ringan, maka dalam empat tahun sampah botol plastik yang dihasilkan sebesar 4444, maka lorong botol ini dibangun menggunakan 4444 botol plastik yang dipungut dari sungai" Ungkap Azis, lebih lanjut penanggungjawa pameran Botol plastik ini menjelaskan bahwa lorong botol plastik ingin menyampaikan pesan agar anak-anak muda mau menggurangi pemakaian botol plastik sekali pakai dan beralih menggunakan tumbler." jika tidak ada upaya beralih ke tumbler maka sungai-sungai kita akan dipenuhi botol plastik" pungkas Azis. Pameran lainnya adalah museum sampah impor yang mendisplay beragam jenis sampah sachet yang diselundupkan dari negara maju Ke Indonesia. "kami juga menunjukkan patung Dewi Sri yang terlilit sachet, kami ingin menginformasikan bahwa penggunaan sachet saat ini telah mencemari tanah air Indonesia, kami mewakili suara bumi dan air kepada produsen sachet agar mau menghentikan produksi sachet yang tidak bisa didaur ulang" ungkap Azis.


Habib Choiron mahasiswa program study Antropologi Universitas Airlangga menyampaikan bahwa kunjungan ini untuk menambah wawasan para mahasiswa terkait permasalahan lingkungan yang terjadi di indonesia dan dapat menggugah hati mahasiwa yang notabenya berasal dari berbagai wilayah di indonesia, harapannya setelah mengunjungi museum plastik di ecoton dan mengetahui dampak plastik terhadap lingkungan dan manusia mereka bisa memberikan perubahan kecil di lingkungan sekitar masing masing. " Melalui kunjungan ini kami ingin ada tambahan wawasan mahasiswa tentang lingkungan hidup terutama problem sampah plastik" Ujar Habib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NINA MINTA NORWEGIA IKUT PULIHKAN PENCEMARAN KALI BRANTAS

Nina Menyerahkan Surat Protes kepada Erlend Haugen, Delegasi Norwegia Dalam INC4, di Shaw Centre Ottawa, Kanada (27/April/2024) Aeshnina Mem...