Rafika dalam konferensi pengendalian sampah plastik ke laut di Vietnam, Desember 2022 |
Temuan Mikroplastik dalam tubuh ikan di pantai Kupang harus menjadi perhatian serius Pemerintah dan Masyarakat karena tanpa pengendalian masuknya sampah plastik ke perairan karena mikroplastik sebagai hasil proses fragmentasi sampah plastik akan semakin meningkat mencemari perairan di Kupang dan menjadi makanan ikan yang setiap hari dikonsumsi Masyarakat Kupang. Berikut hasil wawancara reporter Cerita Mundu dengan Rafika, Kepala Laboratorium Mikroplastik Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah-Ecoton, Minggu pagi, 11 Desember 2022.
Dari mana saja Sumber Polutan Mikroplastik?
· Mikroplastik terakumulasi di lingkungan
perairan berasal dari produk konsumen (tas kresek, sedotan, popok, sampah
pakaian/tekstil, Styrofoam, sachet, botol plastik, packaging plastik dan
peralatan plastik) yang
terfragmentasi dari makroplastik (plastik berukuran besar) melalui
radiasi ultraviolet, kekuatan fisik, hidrolisis, dan degradasi biologi sehingga terbentuk mikroplastik sekunder[1].
· Sampah Plastik Jenis apa yang paling banyak sumbang pencemaran mikroplastik?
Buruknya pengelolaan sampah plastik menyumbang kebocoran sampah plastik Kelaut mencapai 3,3 Juta Ton atau kotributor terbanyak kedua level Global |
· Sumber lain selain Tas kresek?
Mikroplastik dapat berasal dari ban mobil yang mengalami gesekan dijalan, poster dijalan ataupun jaring nelayan yang sudah rapuh/rusak dan aktivitas pencucian kain/ pakaian yang terbuat dari serat sintetis sehingga dapat terbawa oleh angin dan masuk ke perairan.
· Apa yang di maksud Mikroplastik Primer?
sampah Popok salah satu problem besar polusi plastik di Sungai |
Mikroplastik Primer merupakan hasil dari pembentukan pertama kali pada industri[2]. Mikroplastik yang diproduksi dalam ukuran mikron dan digunakan dalam produk kosmetik (microbeads), seperti scrub dan dalam pemrosesan industri, seperti sand blasting[3]. Mikroplastik di lingkungan dapat berasal dari aktivitas pembakaran terbuka sampah plastik.
Bagaimana Cara Masuknya Mikroplastik ke
Sungai?
· Terdapat sampah plastik yang tidak tertangani dan berakhir menjadi timbunan sampah di lingkungan, misalnya bantaran sungai. Sektor industri, rumah tangga, usaha laudry dan perikanan dapat menyumbang mikroplastik ke sungai melalui saluran air yang langsung terhubung ke sungai. Mikroplastik dapat dengan mudah terbawa oleh udara menuju ke berbagai tempat salah satunya sungai karena mikroplastik mempunyai massa jenis yang rendah.
· Dampak berbahaya bagi lingkungan khususnya sungai yaitu dapat menurunkan kualitas air sungai, menyumbat aliran air dan banjir. Plastik memiliki senyawa berbahaya yaitu bisphenol A dan ftalat, kedua senyawa ini dapat mengalami leaching atau terbebas dari plastik dan menguap dengan mudah karena dipengaruhi oleh faktor temperatur dan lainnya.
B Bisa di jelaskan tentang BPA dan Ftalat?
· senyawa aditif penyusun plastik meliputi bisphenol A (BPA) dan ester ftalat berperan aktif dapat mengganggu kerja hormon pada tubuh makhluk hidup [4] [5]. Bisphenol A dan ftalat merupakan endocrine disruptor yang memiliki aktifitas androgenik tetapi dalam bentuk aktifnya, senyawa BPA memiliki aktifitas estrogen sehingga jika masuk kedalam tubuh dapat meniru hormon estrogen. Senyawa BPA dapat menurunkan kadar hormon testosteron plasma dan testis, LH plasma, dan juga menyebabkan morfologi abnomal seperti penurunan jumlah sel Leydig pada biota jantan.
·
Berdasarkan
penelitian Carl dari Institute for Genomic tahun 2021, menyebutkan bahwa Bisphenol
dan ftalat cenderung membuat ikan ataupun makhluk hidup lainnya menjadi
feminim.
·
Selain
itu, senyawa BPA dan ftalat dapat mendasari penyakit diabetes, kardiovaskuler,
obesitas hingga gangguan perkembangan fungsi otak, respon imun dan kanker.
· Apakah ada bahaya lain Mikroplastik?
Terdapat
bahaya lain yang di sebabkan oleh plastik (mikroplastik) ini yaitu memiliki
ikatan kimia terbuka, sehingga dapat menjadi vektor pembawa mikroba berbahaya
dan senyawa bahaya lain di lingkungan, sehingga senyawa bahaya tersebut
berpotensi dapat masuk ke tubuh makhluk hidup[6]
[1] KalcĂkova, G.
2017. Aquatic vascular plants A forgotten piece of nature in microplastic
research. Environmental
Pollution.
262.114354
[2] Murphy F., Russell, M., Ewins, C.,
& Quinn, Brian. 2017. The Uptake Of Macroplastic And Mi- Croplastic By
Demersal And Pelagic Fish In The Northeast Atlantic Around Scotland. Journal
Marine Pollution Bulletin.
[3] Syberg, K., Khan, F. R., Selck, H.,
Palmqvist, A., Banta, G. T., Daley, J., Sano, Larissa., & Duhaime, M. B.
2015. Microplastics: Addressing Ecological Risk Through Lessons Learned.
Environmental Toxicology And Chemistry. DOI: 10.1002/Etc.2914
[4] Nuriyah, Aman dan Pangkahila, W. 2017. Pemberian
bisphenol A (BPA) oral dapat menurunkan kadar testosteron pada tikus (Rattus
norvegicus) jantan galur Sprague Dawley. Jurnal Biomedik. 9(2).
[5] Marliza.H, Eltrikanawati. T, Arini. L.
2021. Edukasi Bahaya Penggunaan Plastik Bagi Kesehatan. Jurnal Pustaka Mitra. 1(1).
[6]
Campanale, C., Massarelli, C., Savino,I., Locaputo, V.,
& Uricchio, V.F. 2020. A Detailed Review Study ocastron Potential Effects of Microplastics Iand Additives of Concern on Human Health. Int. J. Environ. Res. Public Health. 17, 1212.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar