Jumat, 30 Desember 2022

Terkontaminasi Mikroplastik, Air Bendungan Beringin Sila Yang Diresmikan Jokowi

cek Mikroplastik Saluran air dari Bendungan Beringin Sila, Desa Motong 

Setelah di resmikan Presiden Joko Widodo pada Kamis, 29 Desember 2022.  Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) pada Melakukan uji mikroplastik dalam air Bendungan Beringin Sila. Hasilnya menunjukkan bahwa air bendungan yang terletak di Desa Motong Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah terkontaminasi Mikroplastik. “air bendungan Beringin Sila terkontaminasi Mikroplastik, ditemukan 42 partikel mikroplastik dalam 100 liter air,” Ungkap Prigi Arisandi, lebih lanjut Peneliti ESN menjelaskan bahwa kontaminasi mikroplastik berasal dari sampah plastik yang terpecah kemudian larut di dalam air, partikel plastik berukuran lebih kecil dari 5 mm hanya bisa dilihat dibawah mikroskop, ukuran plastik yang kecil ini disebut mikroplastik. “Jenis yang ditemukan dalam air Bendungan Beringin Sila adalah jenis fiber, lembaran atau filament dan cuilan plastik atau fragmen, sumbernya berasal dari tas plastik, benang, tali plastik, sachet pembungkus atau sampah plastik yang dibuang dalam aliran sungai,” Pungkas Prigi Arisandi.

Sedimentasi di Pantai Sumbawa Barat

”Pembangunan bendungan merupakan upaya pengendalian kuantitas air bagi sector pertanian dan pemenuhan bahan baku air minum, namun harus juga dibarengi dengan menjaga kontinuitas dan kualitas airnya” Ujar Prigi Arisandi, lebih lanjut founder Ecoton ini menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia lemah dalam upaya-upaya pengendalian pencemaran untuk menjaga kualitas air, dari temuan Tim ESN menyebutkan 68 sungai Indonesia tercemar oleh mikroplastik disebabkan buruknya tata kelola sampah sehingga sungai dijadikan warga sebagai tempat sampah. Air bendungan beringin Sila menurut temuan ecoton terkontaminasi mikroplastik : Fiber 30 PM, Filamen 8 PM dan Fragmen 4 PM. Survei yang dilakukan oleh ESN 82% responden menyatakan bahwa pemerintah Indonesia abai dalam pengelolaan sungai sehingga membuat sungai-sungai Indonesia tercemar yang menyebabkan :

1.    Air sungai menjadi berubah warna

2.    Air Sungai menjadi berbau

3.    Terjadi ikan mati massal di sungai

4.   


Air sungai tidak bisa dimanfaakan sebagai sumber bahan baku air minum

Bendungan  Beringin Sila dibangun sejak Januari 2019 ini memiliki kapasitas tampung sebesar 27,46 juta m3 dan luas genangan 126 ha. Manfaat Bendungan Beringin Sila :

1.    memasok air baku untuk dua kecamatan di Nusa Tenggara Barat

2.    sebagai irigasi,

3.    Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 1,4 MW,

4.    reduksi banjir sebesar 90,37 m3/detik,

5.    potensi sebagai tempat pariwisata, perikanan tangkap, dan tempat konservasi.

Perbukitan terancam kebun Jagung di Pulau Sumbawa

Besarnya manfaat air bendungan Beringin Sila seharusnya dibarengi dengan upaya pengendalian pencemaran dan pengelolaan kualitas air. “mendesakkan konservasi kawasan tangkapan area di hulu bendungan Beringin Sila, serius menjaga agar tidak terjadi alih fungsi lahan dan mengelola sampah plastik dengan menyediakan tempat sampah, pemilahan dari rumah dan menerapkan pengelolaan sampah ditingkat desa, selain infrastruktur  pengolahan sampah kita juga harus membangun Budaya minim sampah dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai” ungkap Prigi Arisandi, lebih lanjut Prigi Menjelaskan bahwa sepanjang perjalanan tim ESN menjelajahi Pulau Sumbawa melihat alih fungsi lahan hutan perbukitan menjadi kebun jagung yang mendorong percepatan sedimentasi dan kontaminasi phospat dan pestisida kedalam air sungai dan sampah yang dibuang sembarangan di tepi jalan, di kawasan hutan dan di tepian pantai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NINA MINTA NORWEGIA IKUT PULIHKAN PENCEMARAN KALI BRANTAS

Nina Menyerahkan Surat Protes kepada Erlend Haugen, Delegasi Norwegia Dalam INC4, di Shaw Centre Ottawa, Kanada (27/April/2024) Aeshnina Mem...