cek Mikroplastik Saluran air dari Bendungan Beringin Sila, Desa Motong
Setelah di resmikan Presiden Joko Widodo pada Kamis, 29
Desember 2022. Tim Ekspedisi Sungai
Nusantara (ESN) pada Melakukan uji mikroplastik dalam air Bendungan Beringin
Sila. Hasilnya menunjukkan bahwa air bendungan yang terletak di Desa Motong
Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah
terkontaminasi Mikroplastik. “air bendungan Beringin Sila terkontaminasi
Mikroplastik, ditemukan 42 partikel mikroplastik dalam 100 liter air,” Ungkap
Prigi Arisandi, lebih lanjut Peneliti ESN menjelaskan bahwa kontaminasi
mikroplastik berasal dari sampah plastik yang terpecah kemudian larut di dalam
air, partikel plastik berukuran lebih kecil dari 5 mm hanya bisa dilihat
dibawah mikroskop, ukuran plastik yang kecil ini disebut mikroplastik. “Jenis
yang ditemukan dalam air Bendungan Beringin Sila adalah jenis fiber, lembaran
atau filament dan cuilan plastik atau fragmen, sumbernya berasal dari tas
plastik, benang, tali plastik, sachet pembungkus atau sampah plastik yang
dibuang dalam aliran sungai,” Pungkas Prigi Arisandi.
Sedimentasi di Pantai Sumbawa Barat
”Pembangunan bendungan merupakan upaya pengendalian kuantitas
air bagi sector pertanian dan pemenuhan bahan baku air minum, namun harus juga
dibarengi dengan menjaga kontinuitas dan kualitas airnya” Ujar Prigi Arisandi,
lebih lanjut founder Ecoton ini menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia lemah
dalam upaya-upaya pengendalian pencemaran untuk menjaga kualitas air, dari
temuan Tim ESN menyebutkan 68 sungai Indonesia tercemar oleh mikroplastik
disebabkan buruknya tata kelola sampah sehingga sungai dijadikan warga sebagai
tempat sampah. Air bendungan beringin Sila menurut temuan ecoton terkontaminasi
mikroplastik : Fiber 30 PM, Filamen 8 PM dan Fragmen 4 PM. Survei yang
dilakukan oleh ESN 82% responden menyatakan bahwa pemerintah Indonesia abai
dalam pengelolaan sungai sehingga membuat sungai-sungai Indonesia tercemar yang
menyebabkan :
1.
Air sungai menjadi berubah warna
2.
Air Sungai menjadi berbau
3.
Terjadi ikan mati massal di sungai
4.
Air sungai tidak bisa dimanfaakan sebagai sumber bahan baku air minum
Bendungan Beringin
Sila dibangun sejak Januari 2019 ini memiliki kapasitas tampung sebesar 27,46
juta m3 dan luas genangan 126 ha. Manfaat Bendungan Beringin Sila :
1.
memasok air baku untuk dua kecamatan di Nusa
Tenggara Barat
2.
sebagai irigasi,
3.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM)
sebesar 1,4 MW,
4.
reduksi banjir sebesar 90,37 m3/detik,
5.
potensi sebagai tempat pariwisata, perikanan
tangkap, dan tempat konservasi.
Perbukitan terancam kebun Jagung di Pulau Sumbawa
Besarnya manfaat air bendungan Beringin Sila seharusnya
dibarengi dengan upaya pengendalian pencemaran dan pengelolaan kualitas air. “mendesakkan
konservasi kawasan tangkapan area di hulu bendungan Beringin Sila, serius
menjaga agar tidak terjadi alih fungsi lahan dan mengelola sampah plastik
dengan menyediakan tempat sampah, pemilahan dari rumah dan menerapkan
pengelolaan sampah ditingkat desa, selain infrastruktur pengolahan sampah kita juga harus membangun
Budaya minim sampah dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai” ungkap
Prigi Arisandi, lebih lanjut Prigi Menjelaskan bahwa sepanjang perjalanan tim
ESN menjelajahi Pulau Sumbawa melihat alih fungsi lahan hutan perbukitan
menjadi kebun jagung yang mendorong percepatan sedimentasi dan kontaminasi
phospat dan pestisida kedalam air sungai dan sampah yang dibuang sembarangan di
tepi jalan, di kawasan hutan dan di tepian pantai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar