Jumat, 19 Januari 2024

Surabaya Makin Panas, Mahasiswa Unipa Minta Komitmen Presiden 2024 Kurangi Pendidihan Global


Mahasiswa Teknik Lingkungan Unipa Bersama dengan River Warrior pada Sabtu 20/1/2024 melakukan rembug lingkungan di Kantor Ecoton di Desa Wringinanom Gresik dan mendapatkan kesimpulan bahwa saat ini telah terjadi peningkatan suhu udara di Indonesia khususnya Surabaya akibat pemanasan global yang dipicu oleh tingginya kadar karbondioksida dan metana.

Kami ikut mengirimkan surat kepada calon Presiden 2024 bersama Aeshnina meminta Calon Presiden 2024 untuk berkomitmen mengurangi terjadi perubahan iklim global” Ujar Silvia Carolina, lebih  lanjut mahasiswi Unipa ini menjelaskan bahwa suara Gen Z harus diperhatikan karena selama ini telah terjadi kerusakan lingkungan akibat keserakahan dan salah kebijakan yang mempercepat terjadinya pemanasan global atau pendidihan global.

 


Banyaknya industri di Jawa Timur menggunakan plastik sebagai bahan bakar sehingga menimbulkan tingginya kadar karbondioksida di Udara menyebabkan terjadinya peningkatan Suhu di Sidoarjo, Surabaya dan Gresik,” Ujar Rahmadani Dwi Zahara, lebih lanjut Mahasiswi Teknik Lingkungan Semester V Universitas PGRI Adhibuana (Unipa) Surabaya ini mengharapkan agar Presiden 2024 menggantikan bahan bakar plastik dengan bahan bakar yang tidak menimbulkan emisi karbon. Aktivitas industri, transportasi dan pengunaan batu bara menjadi sumber listrik menjadi pemicu tingginya emisi karbon yang dihasilkan.

“Kami merasakan kondisi udara di Surabaya pada tahun 2023 semakin panas jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya” ungkap Andi Maulana Mahasiswa Teknik Lingkungan Unipa Surabaya.

Kondisi peningkatan suhu sesuai dengan Penelitian yang di lakukan Copernicus Climate Change Service Melaporkan bahwa Tahun 2023 dipastikan sebagai tahun terpanas dalam catatan data suhu global sejak tahun 1850. Pada Februari 2024 diprediksi Suhi akan melebihi 1,5°C di atas Tahun 1900, hal ini harus menjadi alarm bagi kita bahwa telah terjadi “pendidihan atau Penggodokan Global”.

Akibat Peningkatan Karbon Dioksida di Atmosfer

Copernicus Climate Change Service Melaporkan bahwa Tahun 2023 bahwa konsentrasi Karbon dioksida mencapai 419 ppm, Metana 1.902 ppb, konsentrasi Karbon Dioksida dan Metana di atmosfer terjadi peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2005 dan 2022. Tingginya konsentrasi Karbondioksida dan metana di atmosfer inilah yang membuat suhu bumi makin panas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nina : "Wings, Nestle, Unilever dan Mayora, Stop Banjiri Sungai Indonesia dengan Sachetmu!"

Nina bersama aktivis lingkungan dunia Melakukan Aksi Didepan Centre Shaw di Ottawa, Kanada Kamis (25/4/2024). Mendesak Produsen Global untuk...