Kamis, 23 September 2021

Sampah Plastik Warga Malang Banjiri Sengguruh

Sofi Azilan Mengamati Sampah Plastik di Sengguruh Malang (12/9/2021)
Pengelolaan sampah plastik yang tidak maksimal oleh Pemerintah membuat problem sampah plastik mengemuka dan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan yang meluas dan berkepanjangan. Salah satu dampak yang sudah dirasakan adalah menumpukkannya sampah diperairan Sungai Brantas yang berpotensi mencemari sumber air Baku bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sepanjang Sungai Brantas. Temuan Komunitas No Waste 12 September 2021 di Bendungan Sengguruh adanya tumpukan sampah yang berasal dari buangan sampah plastik warga Kota Malang. Untuk membahasnya Ahmad Guevara, reporter Ceritamundu mewawancarai Sofi Azilan Aini, Aktivis No Waste dan Mahasiswa Universitas NU surabaya Jurusan Kesehatan Masyarakat yang melakukan investigasi Sampah Sengguruh, berikut petikan Wawancara yang dilakukan Kamis (23/9/2021) di Wringinanom. 
Bisa dijelaskan bagaimana temuan sampah di sengguruh? Di titik mana saja dan jenis sampah apa yang ditemukan? Berapa banyak timbulan sampah ?
Pada musim kemarau air dibawah bendungan sengguruh menyusut, sehingga dasar sungai brantas terlihat. Dari pantaun google earth terlihat warna putih dan warna warni kemudian kami verifikasi lapangan dengan dibantu warga  Desa Gampingan dan ternyata warna putih dan warna warni yang nampak digoole.earth saat kemarau adalah tumpukan sampah popok, kresek dan sachet. Lokasi dibawah/outlet bendungan sengguruh, wilayah desa gampingan. Sampah ini dibawah dari wilayah kota malang. Seperti diketahui perilaku warga malang kota (muharto/kedungkandang) yang tidak punya sistem olah sampah sehingga warga buang sampah plastik ke brantas. Jenis sampah yang ditemukan 40%tas kresekk 30%popok, 20%sachet. 10%logam, tube, karet, dan lain lain. Jenis sampah popok didominasi merk sweety, disusul mamypoko unicharm, 

Apakah penyebab timbulan sampah itu karena perilaku Masyarakat? 
Bukan melulu masyarakat yang salah tetapi juga ada pihak pemerintah dalam hal ini pertama, Pemot dan  Pemkab Malang yang tidak sediakan tempat sampah dan penjemputan sampah dari rumah ke TPS (tempat pengolahan sampah sementara red) dan dari TPS ke TPA, sehingga warga langsung buang, jadi yang pertama karena pemerintah abai, Kedua Tidak ada regulasi pembatasan pemakaian plastik sekali pakai di kota batu, malang, pemkab malang sehingga sampah plastik sekali pakai overload (popok, kresek, dan plastick packaging). Pola hidup bisa berubah jika ada policy dan law enforcement. Regulasi malang itu perwali tidak ada sanksi maka dibutuhkan PERDA Larangan yang memuat sanksi bagi pelamggaran. Aturan ada tetapi tidak ditegakkan. Yang terpenting juga harus ada sarana fasilitas TPS ditiap desa/kelurahan, pemilahan ditiap rumah tangga atau kalo gak mau milah warga harus bayar biaya pilah dan olah sampah (iuran sampah) 

Apa yang perlu diakukan pemerintah menghadapi sampah di bendungan Sengguru? Pertama Perum Jasa Tirta I malang dan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas harus memasang trashboom atau penghalang sampah agar plastik tak masuk bendungan, memasang banyak papan himbauan larangan buang sampah ke sungai, melakukan patroli sungai agar sungai yang mereka jaga tidak dikotori manusia yang tinggal ditepi sungai. Patroli rutin pantau sampah plastik harus melibatkan satpol pp (jika uda ada perdanya). Aturan yang ada gak direvisi tapi di upgrade dari perwali menjadi Peratudan Daerah 

Mohon dijelaskan bahaya apa saja yang ditimbulkan dari sampah plastik di bendungan Sengguruh, baik sisi kesehatan maupun aspek lainnya?
Sampah plastik secara langsung akan merusak turbin-turbin pembangkit listrik dibendungan, menutupi dasar sungai yang otomatis mengganggu habitat biota air yang lebih mengkhawatirkan adalah paparan sinar UV yang bisa memecah sampah plastik menjadi serpihan plastik kecil berukuran lebih kecil dari 5 mm yang disebut mikroplastik. Mikroplastik itu berikatan terbuka, dia bisa mengikat senyawa lain yang ada di sekelilingnya ga tau itu racun ky deterjen disungai, logam berat, timbal, unsur lain yang ada di alam yang sifatnya racun bisa berikatan sama mikroplastik itu mbak, selanjutnya mikroplastiknya masuk kedalam tubuh manusia. Ada 3 cara mikroplastik masuk ke tubuh manusia, pertama lewat pernapasan, mikroplastik bisa masuk ke paru paru saat dihirup, kedua bisa lewat kulit tapi sedikit sekali hanya saat kulit kita luka atau lewat rambut, ketiga bisa lewat pencernaan mbak, kita makan minum plastik, hingga ahirnya plastik masuk ke pencernaan kita berahir di feses. tapi juga ada plastik yang stay di aliran darah mbak, dia bisa menyumbat pembuluh darah kalo jumlah mikroplastik dalam tubuhnya terus bertambah semakin banyak. bahkan dalam tubuh itu, karena ukurannya kecil mikro nano, nanoplastik juga bisa berinterkasi sama protein, lipid, ion tubuh, plastik ini akan main main di tubuh kita mbak, nanti bisa ganggu hormon tubuh juga, ini masi di teliti lebih lanjut sih bisa orang menopos telat, menstruasi dini dan gangguan hormon lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NINA MINTA NORWEGIA IKUT PULIHKAN PENCEMARAN KALI BRANTAS

Nina Menyerahkan Surat Protes kepada Erlend Haugen, Delegasi Norwegia Dalam INC4, di Shaw Centre Ottawa, Kanada (27/April/2024) Aeshnina Mem...